Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

DAUN KELOR, Di TANGAN A.DUDI KRISNADI dan dr.PRAPTI UTAMI, M.Si.

DUNIA TAK SEDAUN KELOR, istilah ini sering dilontarkan oleh seorang teman ketika kawannya ditinggal putus oleh kekasihnya. Kata kata ini merupakan vitamin sebagai motivasi agar seseorang tidak usah patah hati, bila ditinggal kekasihnya. Karena daun kelor memang hanya bulat kecil, tapi kebaikannya justru mendunia. Artinya tidak usah khawatir bila ditinggal kekasih Karena dunia dengan seisinya sangat luas sekali. Di dunia ada dua negara yang mengenal tumbuhan ini dengan nama “kelor” yaitu Indonesia dan Suriname. Sedangkan di negara kita, masyarakat yang menyebut kelor yaitu Jakarta dan Jawa Barat termasuk suku melayu juga mengenal sebagai pohon kelor. Tumbuhan dengan nama latin “Moringa Oleifera Lam” ini, kalau di Sulamesi dikenal sebagi pohon Kero, Wori, Kelo atau Kloro. Orang Madura menyebutnya Moringgin, Aceh Murong, Sumbawa sebagai Kawona sedangkan orang MInang mengenal sebagai Munggai. Pohon kelor yang kita kenal saat ini adalah species yang paling terkena

SEPASANG SEPATU & WANITA IDEAL

Sebenarnya tak ada rencana mau beli sepatu waktu itu.  Kebetulan lewat dan tergerak  masuk ke salah satu  toko sepatu. Disatu rak terpampang sepatu bagus modelnya, dan kelihatannya boleh juga. Dan begitu ditanya harganya juga tidak mahal. Langsung naksir dan bahkan tergila gila saat itu juga, ingin membelinya. Lantas dicoba dan bungkus bawa pulang.                                                             Jadilah beli sepatu baru,  pada hal merknya gak jelas, keluarannya juga tidak tau, tapi karena tampilannya oke, itulah yang menarik minat untuk memilikinya. Setiba di rumah, dicobalah pakai untuk beraktifitas ketemu teman bisnis. Pertama dipakai lumayan, kinclong kulitnya, pas juga dibawa berjalan. Sekali dua kali masih tersa enak dipakainya. Tapi lama kelamaan tapaknya mulai terasa kemakan sebelah dan miring, Beberapa bulan kemudian mulai tak  nyaman dipakai, kulitnya mulai kering dan kaku. Pada tapak kakinya terasa keras dan kadang mulai ada rasa sakit bila menapak di jalan tak

EMPAT KONDISI JALAN KEHIDUPAN.

                Di ALAM NYATA, manusia pada umumnya tak mungkin hanya hidup berdasarkan yang tersurat saja. Secara tidak langsung banyak hal-hal yang tersirat sebagai pedoman hidup yang bisa ditiru dari  alam semesta. Selaras dengan filosofi dalam kehidupan masyarakat minang misalnya, adalah “alam takambang jadi guru”. Artinya banyak firasat dari alam dengan  seisinya yang dijadikan masyarakat ini sebagai pegangan hidup.  Yaitu #BERGURUpadaALAM. Salah satu contoh bila orang minang pergi merantau dia pasti membawa satu pesan yaitu “dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung”. Dengan membawa pesan moral tersebut,  merupakan salah satu modal dan guiden  kesuksesan mereka dimanapun di belahan dunia ini. Sehingga dalam pergaulan bersama  bangsa dan suku apapun mereka bisa ber-adaptasi dengan lingkungan dimana mereka berada. Mereka tidak takut terkontaminasi apalagi terpengaruh pada keimanan orang lain. Karena   masyarakat minang  berbekal akhidah Islam yang kuat, “adat bersend